Terima kasih saya pada Anda yang sudi mengunjungi saya, di lain kesempatan dapat bertemu lagi.

Salam Perdamaian dan Persahabatan !


Tak lebih yang dapat saya katakan pada Anda selain terimalah Perdamaian Dunia dan ikatan tali Persahabatan Semesta. Sesuatu yang indah di hati kita adalah catatan kenangan
yang pernah singgah dan mengesankan dalam sejarah hidup dan kehidupan kita.
Kedua tapak tangan tertangkup satu, matur sembah nuwun
Fitri Jamilah

Minggu, 13 Juli 2008

Journey to Kotabaru (bagian 2)

Begitulah..,setelah menempuh perjalanan nyaris 10 jam, akhirnya saya sampai juga di Kotabaru bumi saijaan. Saya akui bahwa kosa kata bahasa daerah saya agak payah, saya benar-benar tidak tau apa arti saijaan. Waktu dengar kata itu, terpikir juga ingin tau apa artinya dengan bertanya pada orang yang menetap di sana. sayangnya, PDI (penurunan daya ingat) membuat saya lupa. Sampai di terminal kotabaru, saya sudah ditunggu oleh dua orang bapak yang ternyata Panitia IHT dan guru di SMPN 1 Kotabaru. Maklumlah, saya sudah bikin janji untuk dijemput di terminal.
Oleh panitia IHT, saya diinapkan di Wisma Saijaan yang lokasinya ada di pinggir laut (siring). Kebetulan saat itu sedang memperingati Hari Ulang tahun Kotabaru sehingga ada acara pameran di Siring. Layaknya pameran, tentu banyak orang yang datang. Kelihatannya ada dua kelompok besar stand yang ada di sana, yang pertama stand untuk Lembaga-lembaga/badan usaha/Perusahaan milik pemerintah atau swasta, dan yang kedua bagian stand untuk pedagang-pedagang. dari pengamatan sekilas, kelihatannya pengunjung lebih tertarik mengunjungi stand kategori kedua, tidak tau kenapa, mungkin karena memang orang-orang kotabaru senang belanja ketimbang memperluas wawasan tentang lembaga-lembaga/badan usaha/perusahaan yang ada di di daerahnya.
Di bagian belakang stand, terdapat jejeran warung-warung tempat makan, mulai dari pisang goreng sampai kepiting asam manis ada di sana. Kesanalah saya diajak panitia untuk makan setelah cek in di Wisma Saijaan. Saya pilih menu yang familiar, ayam goreng dan lalapan. asyik juga makan di sana sambil memandang ke laut, sensasi suasana yang tidak akan saya temui di Banjarmasin, kecuali kalau saya mau bersusah payah mencapai pinggir laut tentunya. Saya akui, panitia IHT memang pintar menjamu tamu, saya merasa sangat terlayani, sampai-sampai merasa tidak enak hati. Habis makan, saya diantar balik ke wisma. saya sendiri tentunya perlu istirahat untuk kegiatan esok pagi, untungnya panitia mengerti tanpa saya katakan, karena mereka buru-buru pamit pulang. (bersambung)

3 komentar:

Unknown mengatakan...

itulah yang di rasakan masyarakat kotabaru selama bertahun-tahun kalo mau berangkat ke b.masin atau kalo mau pulang ke ktb, perjuanga dan doa di sepanjang jalan kenangan.

Admin mengatakan...

Iya ... bagus lho tampilannya...bukan berarti isinya ndak ... trus gimana journeynya ....

Anonim mengatakan...

Senangnya kamu sudah bikin blog Fit. Dulu itu saya kirim ebook panduan WP. Tapi saya tunggu-tunggu kok ndak muncul. E, taunya bikin di blogspot. Selamat ya..